Rabu, 13 Agustus 2008

PENGAMPUNAN

Worship leader, Ny. Itje. D. Marta Duan

Kisah Rasul 13:38 menyatakan, “Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.” Apa itu pengampunan dan mengapa saya membutuhkannya?

Kata “mengampuni” berarti menghapus sampai bersih, memaafkan, membatalkan hutang. Ketika kita bersalah terhadap seseorang, kita minta pengampunan dari orang tsb. supaya relasi kita dapat dipulihkan kembali. Pengampunan bukan diberikan karena orang yang minta ampun pantas untuk diampuni. Tidak seorangpun yang pantas untuk diampuni. Pengampunan adalah tindakan kasih, kemurahan dan anugerah. Pengampunan adalah keputusan untuk tidak mendendam untuk apapun yang orang lakukan terhadap diri Anda.

Alkitab memberitahukan kita bahwa kita semua membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Kita semua telah berdosa. Pengkhotbah 7:20 mengatakan, “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” 1 Yohanes 1:8 mengatakan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” Semua dosa pada dasarnya adalah pemberontakan terhadap Tuhan (Mazmur 51:6) Akibatnya, kita sangat membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Jikalau dosa-dosa kita tidak diampuni, kita semua akan melewatkan kekekalan dalam penderitaan sebagai konsekwensi dari dosa-dosa kita (Matius 25:46; Yohanes 3:36). Pengampunan – Bagaimana saya mendapatkannya? Kita bersyukur, Tuhan adalah Pengasih dan Pemurah, rindu untuk mengampuni dosa-dosa kita. 2 Petrus 3:9 mengatakan, “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Tuhan ingin mengampuni kita, maka Dia menyediakan jalan pengampunan bagi kita. Satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa-dosa kita adalah kematian. Bagian pertama dari Roma 6:23 menyatakan, “Sebab upah dosa ialah maut …” Kematian kekal adalah upah dari dosa-dosa kita. Tuhan, dalam rencanaNya yang sempurna, datang menjadi manusia, Yesus Kristus (Yohanes 1:1,14). Yesus mati di salib menanggung hukuman yang kita seharusnya tanggung – kematian. 2 Korintus 5:21 mengajar kita, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Yesus mati di salib untuk menggantikan kita menerima hukuman yang seharusnya kita terima! Sebagai Allah, kematian Yesus menyediakan pengampunan dosa bagi seluruh dunia. 1 Yohanes 2:2 memproklamirkan, “Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” Kebangkitan Yesus memproklamirkan kemenanganNya atas dosa dan kematian (1 Korintus 15:1-28). Puji Tuhan, melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, bagian kedua dari Roma 6:23 menjadi nyata, “…tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Maukah Anda menerima pengampunan untuk dosa-dosa Anda? Apakah Anda merasakan perasaan bersalah yang tidak kunjung lenyap? Pengampunan atas dosa-dosa Anda tersedia jika Anda menaruh iman percaya anda pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda. Efesus 1:7 mengatakan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Yesus membayar hutang dosa kita supaya kita bisa diampuni. Satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah memohon pengampunan kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus, percaya bahwa Yesus sudah mati untuk membayar harga pengampunan, dan Tuhan akan mengampuni Anda. Yohanes 3:16-17 berisi berita yang indah ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Pengampunan – semudah itu? Benar, semudah itu. Anda tidak dapat melakukan apa-apa untuk mendapatkan pengampunan. Anda tidak dapat membeli pengampunan dari Allah. Anda hanya dapat menerimanya, dengan iman, melalui anugrah dan kemurahan Tuhan. Jika Anda mau menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, Anda dapat berdoa dengan doa ini. Doa ini, atau doa apapun, tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus Kristus yang menyediakan pengampunan dosa. Doa ini hanyalah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan untuk berterimakasih kepadaNya untuk pengampunan yang diberikan kepada Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan saya pantas dihukum. Namun Yesus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugrah dan pengampunan dariMu! Amin!” Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.

Rabu, 06 Agustus 2008

aNGKATAN pEMUDA LaMa 2000. Mita, Lilis, wenda Bilung. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. 1 Tim. 4:8 Mengenali emosi diri. Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita. Mengelola emosi diri sendiri. Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. Memotivasi diri sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati – adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan. Mengenali emosi orang lain. Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif. Mengelola emosi orang lain. Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan. Memotivasi orang lain. Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal. Berbagai sumber/sinar harapan/fredy

PEMUDA ADALAH MOTIVATOR

Vokal group pemuda, tahun 2004, Amy ni... Tessa, Dina, Lilis, Ec@, Mita, Wenda, Nyong. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. 1Tim. 4:16 Ada banyak cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.Hubungan motivasi dengan Emosi adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya).

SEMANGKUK BAKMI PANAS

Ec@ gaya ni... Tessa, Lilis, Dina senyum....ni juga..kan! Itulah pemuda SinergoS...mari gabung.. kami tunggu.. ya?

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Tim. 4:12

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang. Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”

MEMECAHKAN REKOR

pEMUDA GBI SinergoS: Fredy Dusai, Fredy Marbun dan Bram matuanakota. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku-- 1Tim 1:12

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini: “Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.” Dalam era hiper kompetisi dewasa ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berpikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.

LOMPATAN SI BELALANG…. .

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana. dr berbagai sumber/fredy/Motivasi

GIVING MY BEST

Boca - Boca.... bergaya bagi masa depan sekolah minggu GBI SinergoS. Dari depan Vanny, Elen, Maria dan Ester. Dari kiri belakang Anggito, Marcel, Habel, Ary, Yohan.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. (Pengkhotbah 9:1 - 10)

Martin Luther King pernah mengatakan, “Jika seseorang diberi tanggung jawab untuk menjadi penyapu jalan, ia harus melakukan tugasnya seperti apa yang dilakukan oleh pelukis Michelangelo, atau seperti Shakespeare menulis sajaknya. Ia harus menyapu jalan sehingga semua penghuni surga dan bumi berhenti sejenak dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalanan jempolan yang melakukan tugasnya dengan baik.” Setiap karya yang dibuat oleh Michelangelo atau Shakespeare bukanlah karya yang biasa-biasa saja, tetapi mereka membuat masterpiece. Itu lah yang disebut profesional sejati. Awalnya saya sempat bertanya dalam hati, “Yang menulis ini Martin Luther King atau William Shakespeare?” Karena ada unsur puitis di dalamnya. Begitu indah sekali. Setiap kali saya mengingat kalimat tersebut saya masih tetap “merinding” dan terpana. Kalimat tersebut telah menjadi inspirasi dan memotivasi saya untuk selalu memberikan yang terbaik (Giving My Best) dari apa yang saya miliki ke dalam setiap pekerjaan saya. Kapan pun dan di mana pun, saya selalu berusaha untuk memberikan hasil kerja kualitas tingkat tinggi. Bukan maksud hati untuk sombong ketika saya menyampaikan hal di atas, namun pelajaran berharga yang saya dapat adalah ketika kita bekerja dengan giat dan tetap menjaga kualitas dari hasil kerja kita, sebenarnya kita sedang menggali potensi kita lebih dalam lagi. Anda dan saya adalah CEO/Direktur bagi diri kita sendiri. Tentukan arah yang tepat bagi karier Anda dan temukan motivasi yang sebenarnya dalam melakukan hal yang paling Anda senangi. Tidakkah kita sadari bahwa seharusnya jika kita adalah orang sukses, walau kita bekerja di perusahaan, kita tetap bekerja untuk diri kita sendiri. Dan setiap kali kita berusaha mempertahankan kualitas dari hasil kerja kita, ada sesuatu yang baik terbentuk dalam diri kita, yaitu karakter orang sukses. Sebab orang-orang yang berhasil dalam pekerjaannya adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan tersebut dengan kualitas di atas rata-rata.

BERIKANLAH YANG TERBAIK SETIAP HARI;

ANDA AKAN MENDAPATKAN YANG TERBAIK SUATU HARI NANTI

GAGAL ADALAH BELAJAR

Pdm.RD. Daluas bersama pengurus harian majelis (PHM). Tujuh orang PHM periode 2007/2008 mereka telah menjabat selama satu tahun. Masa kerja telah selesai, sehingg pemilihan PHM baru kembali diladakan minggu tanggal, 10 Agustus 2008, masa kerja 2008/2009. Lima PHM foto bersama dengan gembala sidang, satu pejabat gereja: Pdp. Marni Kattang dan Sdr. fredy Dusai, S.Th.

Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2) Siapa yang tidak mengenal Thomas Alva Edison. Ia dikenal sebagai salah satu penemu paling hebat dari Amerika Serikat. Ia mematenkan lebih dari 1300 penemuan, di antaranya mikrofon, fonograf, dan bola lampu. Kita mungkin tidak akan percaya bila melihat masa lalu Edison yang buruk bila dibandingkan dengan kesuksesan yang ia capai. Saat masih bersekolah di Port Huron, Michigan, gurunya selalu mengeluh karena ia dianggap terlalu lamban dan sulit diatur. Ketika menerima surat pengaduan, ibunya memutuskan untuk mengajarinya sendiri di rumah. Ternyata saat ibunya memperhatikan, Edison sangat tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketika berumur 10 tahun, ia sudah bisa merancang laboratorium kimia. Edison termasuk pekerja keras. Hal itu dibuktikannya ketika ia mencoba menciptakan bola lampu. Ia berkali-kali gagal dalam mewujudkan impiannya itu. Setelah melakukan percobaan lebih dari 2000 kali akhirnya barulah bola lampu ciptaannya menyala. Seorang reporter yang ditugaskan untuk mewawancarainya bertanya, “Bagaimana perasaan Anda saat mengalami kegagalan sebanyak itu?” Dengan mantap Edison menjawab, “Saya tidak pernah gagal sekali pun. Saya berhasil menemukan bola lampu, meskipun untuk mencapainya saya harus menjalani proses sampai 2000 tahap.” Sejarah membuktikan, ada banyak orang yang gagal di satu bidang tetapi sukses di bidang yang lain. Napoleon Bonaparte gagal sebagai penulis, William Shakespeare gagal sebagai pedagang, Abraham Lincoln gagal sebagai pramuniaga, Ulysses Simpson Grant gagal sebagai penyamak kulit. Akan tetapi, kita tahu mereka berhasil di bidang lain yang justru membuat hidup mereka populer dan menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan sanggup membuat segala sesuatu yang buruk menjadi baik. Tetapi Allah tidak ingin bekerja sendirian. Dia ingin bekerja bersama kita. Kegagalan atau kesalahan adalah salah satu resiko yang harus kita ambil dalam bekerja. Satu kebenaran yang menakjubkan bahwa saat kita mengalami kegagalan hal itu tidak membuat kita menjadi orang yang gagal. Tapi kegagalan itu adalah sebuah proses yang harus kita lalui untuk mencapai sukses yang sejati.

KEBERHASILAN ADALAH 1% BAKAT DAN 99% KERJA KERAS

(Thomas Alva Edison)

KEKUATAN SEBUAH ‘FAKTOR PLUS’

Bapak Berlin Sirait dan Ibu Shinta Sirait, keluarga yang setia melayani Tuhan. Keluarga ini, mulai bergabung dengan GBI Sinergos tahun 2000, sampai sekarang. Mereka dikaruniakan empat orang anak yaitu Edo, Lilis, Tessa dan Anggito

Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel. (Yesaya 45:3A)

Siapa yang bisa memprediksikan jika sebuah mimpi seorang manusia biasa bisa mengubah nasib sebuah bangsa? Norman Vincent Peale mengungkapkan dalam bukunya Power of the Plus Factor bahwa Faktor Plus telah membantu banyak orang yang berhasil mengaktifkannya untuk mengubah hal-hal yang biasa menjadi hal-hal yang luar biasa. Faktor ini bisa mengangkat kegagalan, penyakit, depresi, kesulitan, dan tantangan, dan mengubah semua ini menjadi kesuksesan. Bagaimana cara mengaktifkan faktor plus tersebut? Pertama, beranilah untuk ‘bermimpi’. Mimpi bukan eksklusif dimiliki oleh orang-orang sukses. Orang sukses asalnya adalah orang biasa yang memiliki mimpi luar biasa. Para pemimpi seperti Martin Luther King Jr, Gandhi dan Bill Gates percaya bahwa tidak ada hal yang mustahil. Mimpi menumbuhkan harapan yang kuat yang memacu semangat untuk mengubah hal-hal biasa (keterampilan, kesempatan, pengetahuan, tenaga) menjadi hal-hal yang luar biasa. Kedua, kembangkan kreativitas Anda. Kreativitas juga bisa mengaktifkan Faktor Plus. Robert T Kiyosakhi, pegusaha dan pengarang buku terkenal Rich Dad Poor Dad berhasil mengubah sebuah buku biasa menjadi buku keuangan berseri yang terlaris di dunia. Ketiga, berpikir positif. Pikiran positif memancarkan gelombang optimisme, dan antusiasme yang dahsyat ke dalam dunia sekitar, sehingga dapat mengaktifkan sikap positif, dan akhirnya membuahkan hasil yang positif pula. Yang terakhir, milikilah visi dalam bekerja. Jika kita bekerja untuk tujuan yang melebihi nilai uang semata (tujuan yang mulia, tidak sekedar tujuan bisnis), maka hasil yang akan kita peroleh juga akan melebihi nilai uangnya. ”Kasihi semua, layani semua,” inilah motto yang mendorong Isaac Tignett, pendiri Hard Rock Cafe untuk mengembangkan bisnis cafenya. Motto yang merupakan tujuannya berbisnis inilah yang akhirnya membantu Tignett untuk merekrut orang-orang memiliki tujuan yang sama untuk membangun bisnis cafe biasanya menjadi ”kerajaan” Hard Rock Cafe yang sekarang ini sudah mendunia.

APA YANG ENGKAU SANGKA KHAYALAN, SESUNGGUHNYA ADALAH KENYATAAN BAGI MEREKA YANG MAU BERJUANG

(Bernard Tapie)

MENGUBAH CARA PANDANG

Ec@ Utama, sedang mengajar anak sekolah Minggu GBI SinergoS. Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)1 Samuel 17:31-39 Kasus pertama. Sebuah perusahaan kosmetik besar di Jepang menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun yang kosong. Dengan segera para pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan.

Kasus kedua. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Tetapi, apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil! Anda lihat, bahwa terkadang cara pikir dan cara pandang kita sendiri yang memperumit masalah.

ANDA TIDAK SELALU BISA MENGUBAH KEADAAN, TAPI ANDA SELALU BISA MENGUBAH CARA PANDANG ANDA TERHADAP KEADAAN TERSEBUT

Minggu, 29 Juni 2008

Pernikahan

Pernikahan yang dilaksanakan di GBI Sinergos, pada 28 Juni 2008. Kedua mempelai adalah Bangun Sinaga dan Ollys Nur Hotmawati Simanjuntak. Pendeta yang memimpin acara pernikahan Pdp. Magdalena J. M.Daluas, tema khotbah "Perempuan adalah tulang rusuk" (pendamping). Dalam kitab kejadian 2:22-23. supaya kedua mempelai menyadari dalam membangun keluarga dengan baik. keluarga adalah Titipan Tuhan dalam dunia. Kedua mempelai didampingi oleh kedua wali mereka yaitu opun Simanjuntak dan Gindo Simanjuntak.

Mereka rindu..

Pemuda GBI SinergoS, melakukan foto bersama dengan kedua mempelai yaitu Bangun Sinaga dan Ollys Nur Hotmawati Simanjuntak di gereja. Diselenggarakan tanggal, 28 Juni 2008. Dari kanan Fredy, Tessa, Ecca, dan dari kiri Bram, Amy, Dinna. mereka adalah pemuda yang setia. Amy Daluas sedang kuliah di Manado, saat ini ia berlibur ke Jakarta, tetapi ia akan kembali. Pemuda adalah bagian yang tak terpisahkan dari Koinonia saatnya untuk pemuda berbicara dalam gereja, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap mereka! kami ada untuk mereka. Kami ada untuk Dia. Kami ada bagi yang membutuhkan.

Sabtu, 28 Juni 2008

Keluarga Ketua PHM GBI Sinergos

Shallom..Bapak Kevin Tuhugumury, nama panggilan adalah Kigen, beliau berasal dari Ambon, orang tuanya tinggal di Manokwari, ia merantau sampai di Jakarta, bekerja dibeberapa perusahan, akhirnya ia memutuskan untuk melayani di gereja lalu menikah dengan Ros Simanjuntak, yang sekarang menjadi istrinya dan mereka dikarunikan anak yang dibernama Vallesca Tuhumury. Perjalanan pelayanan yang cukup panjang yang dilalui oleh keluarga Kigen, yang mereka merasa bahwa itu semua karena kebaikan Tuhan yang tak terhingga dalam keluarga mereka. Mereka sering bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Jurumudi bagi mereka dengan banyak kejadian yang mereka rasakan dalam hidup, entah waktu ia masih muda dan bekerja, maupun sekarang ia berkeluarga dan melayani. sekarang ia mau menjadi Full tamer dalam gereja, dengan mengambil kepejabatan pendeta di BPD Banten yang akan dilantik tanggal 28 Juli 2008. dengan gelar pendeta pembatu, ia juga punya talenta main Musik. Kigen dalam kesaksian ia selalu berkata berikan yang terbaik the Best.

Kamis, 26 Juni 2008

Hut GBI Sinergos

Worship leadir adalah Ny. Ice. Dolonseda, Singers, Mita Daluas, Ros Simanjuntak, Lina, Neneng Sinaga. Pada hari ulang tahun ke 6 GBI Sinergos dengan tema "BERUBAH" kitab Roma 12:2, Pengkhotbah memintah setiap jemaat untuk menjadi motivator bagi pribadi, gereja dan bangsa, Karena kita hadir bukan untuk diri sendiri, tetapi juga menolong sesama kita. Ibadah tersebut dihadiri tiga ratus lebih jemaat, pada 28 April 2008, di Villa Laguna witanaharja pamulang.

Rabu, 25 Juni 2008

Ucapan Terimakasih

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2
Pendeta, RD. Daluas menyampa. Dan semua jemaat pulang dengan membahwa berkat rohani dan kunsumsi yang disediakan oleh panitia melebihi? semua karena cinta, atas mereka yang berharap dan bersandar kepada Tuhan Yesus.ikan ucapan terima kasih kepada seluruh jemaat yang mendukun terselenggaranya acara ucapan syukur Hut GBI SinergoS ke 6 yang bertempat di Laguna, witanaharja pamulang. Dalam penyampaian kata-kata sambutan yang sekaligus mendorong jemaat terus percaya kepada Tuhan Yesus dan berubah dalam pembaruan budi setiap jemaat, sesuai dengan tema ulang tahun ke 6, tema"BERUBAH" yang terambil dari kitab Roma 12:2. Jumlah jemaat yang hadir kurang lebih tiga ratus orang lebih

Pemimpin Motivator

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Markus 10:15

Saya terinfirasi untuk menulis seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines , Iowa . Saya mendapat kesasiannya yang luar biasa yang akan saya menulis berseri untuk kamu sekalian. Ia mencari nafkah dengan mengajar piano-selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, ia menyadari tiap anak punya kemampuan musikal yang berbeda. Ia tidak pernah merasa telah menolong walaupun ia telah mengajar beberapa murid berbakat. Walaupun begitu, ia ingin bercerita tentang murid yang "tertantang secara musikal". Contohnya adalah Robby. Robby berumur 11 tahun, ketika ibunya memasukkan dia dalam les untuk pertama kalinya. Ia lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketika lebih muda, dan ia jelaskan hal itu pada Robby. Tapi Robby berkata, ibunya selalu ingin mendengar dia bermain piano. Jadi ia jadikan dia murid.

Pemimpin adalah Motivator dalam memberikan “pengaruh”

Senin, 23 Juni 2008

Kigen

PEMIMPIN

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Bacaan Yohanes 14:6 Pemimpin adalah pengaruh. Semua orang bisa berkata ia pemimpin, tetapi kalau tidak punya pengaruh, maka itu bukan pemimpin. Pengaruh bukan berbicara pada status kita. Banyak orang punya status dan latar belakang baik, tetapi tidak menjadi pemimpin. Pemimpin berbicara pada pengaruh yang berdampak positif, entah itu kepada diri sendiri, dirinya kepada keluarga, dirinya ke linkungan, dirinya kepada tempat ia bekerja, dirinya kepada gereja, dirinya kepada bangsa Indonesia. maka hal tersebut memperhitungkan menjadi pengaruh. Pemimpin. Pemimpin nasionalis dan demokrasi. Dua konsep ini, tidak memandang pada budaya, suku, ras, agama, tingkat pendidikan dan status sosial. Pemimpin sejati adalah Tuhan Yesus Kristus. Teladan abadi.
"PEMIMPIN ADALAH PENGARUH"
Penulis: Fredrick Dusai Email: fdusai@yahoo.co.id SMS: 08176799562, 081344549942

SIKAP TERHADAP PELUANG

Ibu Ice.D. Marta Duan, bersama teman-teman PHM dari kanan Ibu Mety Utama, Ibu Shinta Sirait, Ibu Tiolen Marbun dan pejabat GBI, Pdp. Marni Kattang. Foto 3/8/08 bertempat diruang ibadah GBI SinergoS. selesai ibadah raya minggu. mereka selesai menghitung persembahan dan langsung memasang gaya, gaya belum mantap, cuma senyum yang menjadi eksen ibu-ibu ni.... biar aja...

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru. Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

Oma, Molenaar, ulang tahun ke-84

Pdp.Ny. Marni Kattang

FOCUS ON TODAY

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
(Matius 6:34) Ayat Bacaan :

Matius 6:25-34

Seorang tukang jam akan membetulkan bandul sebuah jam. Ia terkejut ketika mendengar bandul itu berbicara, “Tuan, biarkanlah saya begini, tolong jangan perbaiki saya! Dengan demikian Tuan akan berbuat baik kepada saya. Coba bayangkan! Berapa kali nanti saya harus berdetak sepanjang siang dan malam. Enam puluh detik semenit, enam puluh menit setiap satu jam, dua puluh empat jam sehari, tiga ratus enam puluh lima hari setahun. Tahun demi tahun, berjuta-juta detakan. Saya tidak akan mampu melakukannya.” Mendengar keluhan jam itu, dengan bijaksana tukang jam itu berkata, “Jangan berpikir mengenai nanti. Kerjakan saja satu detak setiap kali dan engkau akan menikmati setiap detak itu sepanjang hidupmu.” Bandul itu memutuskan untuk mengerjakan tugasnya. Sampai sekarang bandul itu masih berdetak gembira. Cukup 1 detik setiap detiknya. Sama seperti bandul jam itu, terkadang kita membiarkan diri kita dikuasai oleh rasa pesimis dan takut akan sesuatu yang harus kita kerjakan. Mungkin itu sebabnya Tuhan Yesus memberikan nasehat-Nya melalui ayat emas di atas: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Artinya yang seharusnya menjadi fokus kita setiap hari adalah hari ini. Kerjakanlah segala sesuatu selangkah demi selangkah, ibarat peribahasa yang berbunyi: “Sedikit demi sedikit menjadi bukit.” Karena itu fokuslah kepada hari ini! Jangan biarkan rasa pesimis, rasa ragu akan kemampuan sendiri dan kekuatiran akan masa depan membebani pikiran Anda dan menjauhkan Anda dari mimpi Anda. Bandul jam itu hanya akan menjadi rongsokan seandainya ia menuruti rasa pesimisnya. Bayangkan berapa banyak potensi dan bakat akan hilang percuma seandainya banyak orang hanya diam saja dan tidak mau berusaha. Sebagai seorang profesional di mata Tuhan, marilah kita melakukan yang terbaik setiap hari, selagi masih ada kesempatan, hari ini.

TUHAN TIDAK MELARANG ANDA MEMIKIRKAN HARI ESOK

TUHAN MELARANG ANDA MENGKUATIRKANNYA

Bang Martha Duan, santai bersama sinergos muda

Sinergo clic: Elen,Vanny, Susy.......

BOCAH KECIL YANG DISEPELEKAN

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

(Kisah Para Rasul 10:34)

Ayat Bacaan :

Kisah Para Rasul 10:1-48

Minggu siang di sebuah mall, seorang bocah lelaki berumur kira-kira 8 tahun datang ke toko es krim tempat seorang pramusaji bekerja. Karena pendek, ia harus memanjat untuk melihat sang pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan suasana mall yang serba mewah dan wangi. Si bocah bertanya, “Mbak, harga sundae cream berapa?” “Lima ribu rupiah,” jawab si pramusaji. Bocah itu kemudian mengambil uang recehan dari kantongnya. Ia menghitung recehan di tangannya dengan teliti sementara si pramusaji menunggu dengan raut muka tidak sabar, apalagi ketika ia melihat banyak pembeli yang lebih ‘berduit’ antri di belakang bocah ingusan itu. Si bocah kembali bertanya, “Kalau plain cream berapa?” Si pramusaji menjawab dengan ketus dan setengah melecehkan, “Tiga ribu lima ratus.” Si bocah kembali menghitung recehannya lalu berkata, “Mbak, saya mau sepiring plain cream saja deh.” Si pramusaji pun segera menyiapkan sepiring plain cream yang dipesannya. Ketika si pramusaji hendak membersihkan meja dan mengangkat piring es krim yang dipakai bocah itu, ia terperanjat. Di meja itu ada dua keping uang logam lima ratusan dan lima keping uang logam seratusan yang tersusun rapi. Mendadak ada rasa penyesalan yang tertahan di kerongkongannya. Ia tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa saja membeli sundae cream, namun ia mengorbankan keinginannya agar bisa memberikan tip yang layak kepadanya. “Betapa bodoh dan angkuhnya aku,” pikir si pramusaji. Setiap manusia di dunia ini adalah penting. Sudah terlalu sering kita bukannya memberkati melainkan merendahkan sesama kita hanya karena kesombongan kita. Padahal, bukankah marketplace adalah tempat di mana kita seharusnya saling memberkati lewat pekerjaan kita? Di mana pun kita wajib memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana kita ingin diperlakukan.

YANG DIHARAPKAN SESAMA TIDAK SELAMANYA MATERI, MELAINKAN

KASIH, PERHATIAN DAN PENERIMAAN KITA

Pdp.Ny. Magdalena Daluas

MENGUBAH CARA PANDANG

Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)

Ayat Bacaan :

1 Samuel 17:31-39

MASALAH. Sebuah kata yang tidak pernah tidak hadir dalam kehidupan kita, tak terkecuali di dunia kerja. Dikejar deadline, dimarahi pimpinan, konflik dengan rekan kerja, adalah sedikit dari sekian banyak masalah yang harus kita hadapi. Namun terkadang, masalah yang kita hadapi itu sebenarnya tidaklah sebesar yang kita lihat. Hanya saja, kita mulai harus mengubah cara pandang kita terhadap masalah itu. Sebagai contoh, mari kita lihat dalam dua kasus di bawah ini: Kasus pertama. Sebuah perusahaan kosmetik besar di Jepang menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun yang kosong. Dengan segera para pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan. Kasus kedua. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Tetapi, apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil! Anda lihat, bahwa terkadang cara pikir dan cara pandang kita sendiri yang memperumit masalah.

ANDA TIDAK SELALU BISA MENGUBAH KEADAAN, TAPI ANDA SELALU BISA MENGUBAH CARA PANDANG ANDA TERHADAP KEADAAN TERSEBUT

GREAT TEAM

Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu,
tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
(I Korintus 1:10)
Ayat Bacaan :

I Korintus 1:10-17

Harry Artinian, mantan petinggi perusahaan Colgate-Palmotive Co. pernah bercerita tentang seorang pengusaha yang ingin memiliki mobil idaman. Ia mengawali impiannya dengan menyewa sebuah gudang dan mengisinya dengan 150 merek mobil terbaik. Ia lalu menyuruh para insinyurnya untuk membuat sebuah mobil terbaik dengan mengambil bagian-bagian terbaik dari 150 mobil yang ia miliki. Para insinyur itu mengambil mesin terbaik dari Mercedes, handle pintu dari Volvo, sistem transmisi dari Toyota, steering-set yang paling handal dari Ford, piranti central-lock dari BMW, teknologi ABS dari Nissan, dst. Semua bagian terbaik diambil dari setiap mobil.

Akhirnya, tim insinyur tersebut berhasil membuat sebuah mobil ‘sempurna’ yang terdiri dari 15000 spare-parts dari beragam merek mobil. Namun sangat disayangkan, ternyata mobil itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pasalnya, masing-masing bagian dari mobil itu ternyata tidak dapat bekerja sama.

Sebuah tim yang unggul juga ibaratnya seperti sebuah mobil. Sebuah tim tidak mungkin dapat berfungsi dengan baik jika masing-masing anggotanya tidak dapat saling mencocokkan diri dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Suatu kali ada seorang bos perusahaan besar yang mengeluh karena kinerja perusahaannya tidak maksimal sekalipun para karyawan perusahaan tersebut adalah orang-orang hebat bertitel sarjana. Mengapa bisa demikian?

Jika kita memperhatikan ilustrasi di atas, kita dapat mengerti bahwa sebuah tim yang hebat bukanlah sekedar kumpulan individu yang pintar. Agar terjadi sinergi serta kerja sama yang harmonis, setiap orang dalam sebuah tim haruslah berfungsi sebagai tim dan bersehati untuk mencapai tujuan bersama.

KESATUAN ADALAH NYAWA SEBUAH TIM

Sekolah Minggu GBI SinergoS